Selasa, 30 Desember 2008

Berkah Minyak Melonjak, Laba Pertamina Melesat

Jakarta, 31 Desember 2008



Riau dikenal kaya sumber minyak, bahkan di lepas pantai sekalipun, seperti di wilayah Kabupaten Bengkalis ini. Akan tetapi, kini ditemukan ribuan sumur yang memerlukan perawatan dan perbaikan karena produktivitasnya terus menurun



PT Pertamina (Persero) memperkirakan akan meraih laba sebelum pajak sebesar Rp 50 triliun pada 2008. Dirut Pertamina Ari Soemarno dalam paparan akhir tahun di Jakarta, Rabu (31/12) mengatakan, laba setelah pajak diperkirakan mencapai di atas Rp 30 triliun. "Kalau sampai kuartal ketiga 2008, laba sebelum pajak Rp40,3 triliun dan laba setelah pajak Rp26,4 triliun," katanya.

Menurut dia, kegiatan hulu migas menyumbang perolehan laba sebesar 70 persen dan sisanya dari hilir dan lainnya. Ia mengatakan, perhitungan laba sampai kuartal ketiga 2008 masih memakai harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP) 112 dollar AS per barrel. Sedangkan, rata-rata ICP sampai akhir tahun sudah turun mencapai 103 dollar AS per barrel.

Namun, Ari memperkirakan, pendapatan dan laba Pertamina pada 2009 akan merosot tajam menyusul penurunan harga minyak. "Kalau memakai ICP 50 dollar AS per barrel maka pendapatan dan keuntungan jelas akan turun tajam," ujarnya.

Menurut dia, dengan harga ICP 80 dollar AS per barrel dan kurs Rp 9.400 per dollar AS maka laba bersih akan mencapai Rp 19 triliun. Namun, jika ICP 50 dollar AS per barrel dan kurs Rp11.000 per dollar AS, maka laba bersih Rp 13,8 triliun. "Kuartal ketiga tahun ini bisa tinggi karena ICP 112 dollar AS per barel dengan kurs Rp 9.400 per dollar AS," ujarnya.

Ari melanjutkan, penurunan laba juga dikarenakan biaya pendistribusian BBM bersubsidi pada 2009 (alpha) yang hanya delapan persen dibandingkan 2008 yang sembilan persen. "Kami akan rugi dari pendistribusian BBM bersubsidi dengan alpha delapan persen pada harga ICP 50 dollar AS per barrel," katanya.

Ari juga menambahkan, pada tahun 2009, Pertamina mengalokasikan investasi sebesar Rp 19 triliun yang 60 persen atau sekitar Rp 11 triliun diperuntukkan bagi kegiatan hulu.

0 komentar:


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Supported by Interior Design. Powered by Blogger